
Jakarta, 19 Agustus 2025 - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) membuka peluang istimewa bagi siswa/i SMA/SMK sederajat di wilayah Muara Gembong, Bekasi, untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan. Program ini dirancang untuk memudahkan generasi muda pesisir mengakses pendidikan tinggi tanpa harus pergi jauh dari kampung halaman.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen USNI untuk memperkuat peran perguruan tinggi dalam membangun sektor perikanan Indonesia. Wakil Rektor I dan III USNI, Dr. Dian Alanudin, MBA., GRCE, menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci regenerasi pelaku perikanan di daerah pesisir.
“Kami ingin anak-anak muda Muara Gembong bisa mengelola dan mengembangkan potensi perikanan di daerahnya sendiri, bukan hanya sekadar menjalankan, tetapi dengan bekal ilmu dan keterampilan yang tepat agar hasilnya lebih maju” ujar Dr. Dian.
Wilayah Muara Gembong sendiri dikenal memiliki potensi besar untuk budidaya perikanan, khususnya tambak udang, namun masih menghadapi tantangan seperti abrasi pantai, perubahan ekosistem, dan minimnya regenerasi tenaga kerja muda. Berbeda dengan daerah lain, di mana anak muda telah mengambil alih pengelolaan tambak, Muara Gembong membutuhkan terobosan pendidikan untuk mendorong lahirnya pelaku perikanan muda.
Camat Muara Gembong, Dr. Sukarmawan, M.Pd., menyambut baik program ini.
“Dengan adanya dukungan dari USNI, anak-anak di sini punya kesempatan besar untuk kuliah dan memajukan potensi perikanan daerah sendiri,” katanya.
USNI menargetkan menjadikan Muara Gembong sebagai laboratorium hidup, riset, dan inovasi perikanan yang memadukan pengetahuan akademik dengan praktik lapangan. Harapannya, program ini tidak hanya menguatkan sektor ekonomi, tetapi juga membuka peluang pendidikan akademis yang dekat dengan Jakarta.
Dengan pengalaman hampir empat dekade, USNI berkomitmen menghadirkan inovasi dan solusi nyata bagi dunia perikanan Indonesia. Melalui kolaborasi kampus dan masyarakat, Muara Gembong diharapkan tidak hanya menjadi pusat budidaya, tetapi juga simbol transformasi perikanan Indonesia menuju kemandirian dan keberlanjutan.