
Jakarta, 11 Juli 2025 - Dalam rangka memperkuat pembelajaran berbasis praktik serta menjembatani teori akademik dengan dinamika dunia industri, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) melaksanakan kunjungan industri ke PT Bonecom Tricom, sebuah perusahaan manufaktur otomotif nasional yang telah menjadi mitra strategis bagi berbagai merek otomotif terkemuka.
Kegiatan ini diikuti oleh rombongan FISIP USNI yang terdiri atas Dekan, ketua program studi, para dosen, dan mahasiswa. Kunjungan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan menjadi bagian dari strategi akademik fakultas dalam memperluas wawasan mahasiswa mengenai realitas industri, global supply chain, hingga tata kelola korporasi.
Kegiatan diawali dengan sesi presentasi company profile yang memperkenalkan latar belakang perusahaan, lini bisnis utama, hingga kolaborasi internasional. PT Bonecom Tricom diketahui memproduksi berbagai komponen kendaraan, terutama jok mobil, untuk klien besar seperti Suzuki, Mitsubishi Motors, Sinar Jaya, Hyundai, dan sejumlah mitra otomotif lainnya.
Melalui pemaparan yang detail, mahasiswa dikenalkan pada bagaimana rantai produksi dan pasokan di industri otomotif tidak hanya melibatkan aspek teknis, tetapi juga strategi bisnis, kerja sama lintas negara, dan tantangan geopolitik yang turut mempengaruhi kelancaran operasional.
Usai pemaparan, peserta diajak berkeliling area pabrik produksi, menyaksikan langsung proses pembuatan komponen otomotif mulai dari pemilihan material, pemotongan presisi, perakitan, hingga uji kelayakan produk. Mahasiswa tampak antusias mencatat dan mengajukan pertanyaan mengenai proses produksi, otomasi industri, serta peran tenaga kerja manusia di era teknologi manufaktur.
Dalam sesi pembuka, Dekan FISIP USNI, Fahlesa Munabari, M.A., Ph.D., menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah bagian dari pembelajaran strategis yang menyasar pemahaman lintas disiplin, khususnya bagaimana mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik bisa relevan di dunia industri modern.
“Kami ingin mencoba untuk tidak saja membekali mahasiswa-mahasiswa kami dengan ilmu di bawah teori saja, tetapi kami juga ingin melengkapi mereka dengan skill lapangan,” ungkap Fahlessa.
Dirinya pun melanjutkan, “Kunjungan seperti ini penting untuk membuka mata mahasiswa terhadap realitas terkini di sektor industri, memahami bagaimana supply chain bekerja dalam ekonomi politik internasional, serta bagaimana perusahaan swasta menghadapi tantangan globalisasi.”
Lebih lanjut, Fahlesa menekankan bahwa pemahaman semacam ini sangat relevan dalam mata kuliah seperti Ekonomi Politik Internasional, Kebijakan Publik, maupun Hubungan Industrial, di mana keterkaitan antara negara, pasar, dan aktor korporasi menjadi krusial.
Pihak PT Bonecom Tricom sendiri menyambut baik inisiatif dari dunia kampus untuk menjalin hubungan dengan dunia industri secara langsung. Dalam sambutan dan sesi diskusi, Bapak Ady Rahardi, perwakilan manajemen perusahaan, menekankan pentingnya literasi industri bagi generasi muda, bahkan dari latar belakang non-teknis.
“Kami sangat terbuka terhadap kunjungan seperti ini karena kami percaya bahwa masa depan industri tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Mahasiswa FISIP justru sangat penting untuk memahami bagaimana industri beroperasi secara strategis, dari sisi kebijakan, logistik, hingga manajemen SDM,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan manufaktur modern tidak bisa dilepaskan dari isu-isu seperti ketenagakerjaan, pergeseran tren konsumen, bahkan regulasi pemerintah. Karena itu, kolaborasi dengan institusi pendidikan seperti USNI menjadi penting agar ada ruang dialog antara teori dan praktik.
Bagi mahasiswa, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mengaitkan pengetahuan yang diperoleh di kelas dengan kenyataan yang mereka lihat di lapangan. Mahasiswa diajak untuk tidak hanya memahami industri dari sisi produksi, tetapi juga dari sudut pandang sosial-politik, seperti hubungan kerja, struktur organisasi, hingga bagaimana perusahaan menjalin hubungan dengan pemerintah dan masyarakat.
Kunjungan industri ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan penyerahan plakat sebagai bentuk apresiasi antara kedua institusi. Baik pihak FISIP USNI maupun PT Bonecom Tricom berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, bahkan berkembang menjadi program magang, riset terapan, atau pelatihan bersama di masa depan.
Dengan kegiatan ini, FISIP USNI menegaskan komitmennya untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cakap secara teoritis, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap realitas industri dan dunia kerja. Sebuah langkah nyata dalam menyiapkan generasi muda yang tanggap terhadap perubahan dan siap mengambil peran strategis di masa depan.