
Jakarta, 11 Juni 2025 - Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) menggelar Workshop Guru BK Yadika - Pamor Se-Indonesia dengan Tema Pemanfaatan AI dalam Layanan Konseling Sekolah dan Peran Guru BK dalam Menciptakan Sekolah Anti Perundungan dan Ramah Anak. Acara yang digelar secara hybrid baik di Auditorium USNI maupun melalui Zoom ini menghadirkan dua narasumber kompeten di bidangnya, yaitu Faisal Wirakusuma, Lead Consultant dari Wiratek Consulting, dan Agus Rachmanto, Certified Professional Coach sekaligus Kepala Biro Pengembangan Karier dan Alumni USNI.
Workshop ini dipandu oleh moderator Iqbal Rocki Ulhaq, M.App.Ling., Dosen Ilmu Komunikasi USNI. Dalam sesi pertama, Faisal Wirakusuma membahas bagaimana teknologi Artificial Intelligence (AI) dapat menjadi alat bantu strategis dalam proses konseling sekolah. Ia menekankan bahwa AI tidak menggantikan peran konselor, melainkan memperkuat efektivitas layanan konseling.
AI dapat membantu guru BK dalam memetakan kebutuhan siswa secara lebih cepat dan akurat, sehingga intervensi bisa lebih tepat sasaran. Tapi sentuhan manusia tetap kunci utama dalam proses konseling,” ujar Faisal.
Ia juga memaparkan contoh penggunaan AI seperti chatGPT untuk layanan awal konseling, pemetaan emosi siswa melalui analisis teks, dan penggunaan data untuk mendeteksi potensi perundungan sejak dini.
Pada sesi kedua, Agus Rachmanto menyoroti pentingnya peran guru BK dalam menciptakan iklim sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari perundungan. Ia menekankan bahwa sebelum melakukan intervensi, guru BK perlu memahami dengan jelas apa saja yang termasuk kategori perundungan dan apa yang bukan.
“Tidak semua konflik antar siswa bisa langsung dikategorikan sebagai perundungan. Guru BK perlu memahami konteks, pola, dan dampaknya agar tidak salah menilai. Ini penting agar pendekatan yang diambil tidak keliru dan tetap berpihak pada keadilan,” ujar Agus.
Ia juga menggarisbawahi perlunya pembekalan berkelanjutan bagi guru BK agar tetap mampu membaca dinamika sosial yang terus berubah.
Rektor Universitas Satya Negara Indonesia, Dr. Sihar P.H. Sitorus, B.S.B.A., MBA, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan sekolah dalam menghadirkan layanan pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan zaman.
“USNI berkomitmen menjadi mitra strategis dalam pengembangan kapasitas guru dan praktisi pendidikan. Teknologi, jika dipahami dan digunakan dengan bijak, bisa menjadi jembatan menuju pendidikan yang lebih inklusif dan manusiawi,” ungkap Rektor USNI.
Workshop ini menjadi ruang belajar bersama yang mendorong guru BK untuk terus adaptif terhadap perkembangan zaman, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, suportif, dan berpihak pada anak.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif dan penandatanganan komitmen bersama untuk mendorong gerakan sekolah anti perundungan di seluruh jaringan sekolah Yadika-Pamor.