
Jakarta, 26 April 2025 - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Satya Negara Indonesia (FISIP USNI) sukses menggelar Seminar Internasional bertajuk “Navigating Global Complexity: Diplomacy, Discourse, and Justice in Today’s World” di Auditorium Universitas Satya Negara Indonesia.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen FISIP USNI dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai ruang dialog lintas budaya dan diplomasi akademik, serta memperluas jejaring global di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan pemikiran kritis.
Seminar ini menghadirkan narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri, yakni Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Sergei Gennadievich Tolchenov; Assoc. Prof. Dr. Mohd Badrol Awang dari Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia; serta Rektor Universitas Satya Negara Indonesia, Dr. Sihar Sitorus. Ketiganya membahas isu-isu global kontemporer dari perspektif multidisipliner, dengan menyoroti pentingnya diplomasi, diskursus kritis, dan keadilan sosial dalam menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.
Pemilihan tema Navigating Global Complexity dilatarbelakangi oleh meningkatnya interkonektivitas global serta kompleksitas tantangan lintas negara, seperti ketimpangan ekonomi, krisis iklim, disrupsi teknologi, konflik geopolitik, dan ancaman keamanan non tradisional. Seminar ini menjadi forum strategis untuk mencari solusi atas persoalan-persoalan tersebut melalui sudut pandang akademik dan praktik diplomasi nyata.
Dalam pemaparannya, Duta Besar Sergei Gennadievich Tolchenov menekankan peran kolektif BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) dalam menyeimbangkan tatanan dunia. Menurutnya, kekuatan utama BRICS terletak pada prinsip-prinsip seperti saling menghormati, solidaritas, keterbukaan, inklusivitas, dan konsensus.
"BRICS memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang di kawasan Global South, membentuk tata kelola global yang lebih adil, partisipatif, dan demokratis," tegas Dubes Tolchenov.
Beliau juga memaparkan tiga pilar kerja sama BRICS: kebijakan dan keamanan, ekonomi dan keuangan, serta budaya dan kemanusiaan. Kerja sama tersebut bertujuan menciptakan dunia multipolar yang damai dan adil, mendorong pembangunan ekonomi inklusif, serta mempererat kolaborasi di bidang budaya, pendidikan, dan kemanusiaan.
Sementara itu, Rektor USNI Dr. Sihar Sitorus dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kerja sama strategis Indonesia dan Rusia semakin mempererat hubungan bilateral, khususnya dalam bidang pendidikan tinggi dan riset ilmiah.
“Melalui kerja sama pendidikan, kita berharap semakin banyak universitas di Indonesia menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi Rusia yang unggul dalam bidang sains dan teknologi, membuka peluang riset bersama, pertukaran budaya, dan pelatihan lintas negara,” jelas Dr. Sihar.
Seminar ini juga menjadi ruang bagi keterlibatan mahasiswa dalam diskursus global. Dalam sesi khusus, mahasiswa dari FISIP USNI dan Fakultas Hukum dan Hubungan Antarbangsa UniSZA, Malaysia, menampilkan presentasi ilmiah yang membahas berbagai isu strategis, seperti dinamika hubungan Tiongkok-Jepang, strategi kerja sama keamanan maritim Indonesia, hingga penggunaan kopi sebagai instrumen gastrodiplomasi di Malaysia.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional USNI, Pradono Budi Saputro, menuturkan bahwa keterlibatan mahasiswa di forum internasional bertujuan menumbuhkan kepekaan global, membangun kapasitas berpikir kritis, serta mendorong generasi muda untuk berkontribusi aktif dalam percaturan global.
“Kami ingin mahasiswa bukan hanya menjadi penonton, melainkan juga menjadi bagian aktif yang menyuarakan perspektif Indonesia dan Global South dalam mewujudkan dunia yang lebih adil dan damai,” ujarnya.
Sebagai penutup, Dekan FISIP USNI, Assoc. Prof. Fahlesa Munabari, Ph.D., menyampaikan bahwa seminar ini merupakan agenda rutin dalam rangka internasionalisasi kurikulum dan penguatan jejaring global institusi. Ia juga mengapresiasi seluruh narasumber, peserta, dan panitia yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan acara ini secara profesional dan substantif.